Selasa, 22 Februari 2011

Kreatifitas Pemikir Islam Abad 19

Dr. Sir Muhammad Iqbal. Ia adalah sekumit  sejarah di lautan semesta yang jiwanya senantiasa dalam keadaan resah. Jutaan manusia pelbagai bangsa pernah turut menyaksikan keresahannya di dalam ribuan bait syair yang ia tulis. Sosoknya memang fenomenal, lebih dari siapa pun, Iqbal telah merekonstruksi sebuah bangunan filsafat Islam yang dapat menjadi bekal individu - individu Muslim dalam mengantisipasi peradaban Barat yang materialistik ataupun tradisi Timur yang fatalistik.

Jika diterapkan maka konsep - konsep filosofis Iqbal akan memiliki implikasi - implikasi kemanusiaan dan sosial yang luas.

Karya - karya Muhammad Iqbal
  1. Asrar-i Khudi (Rahasia Pribadi), (1915)
  2. Payam-i Masyriq (Pesan dari Timur), (1923)
  3. Bang-i Dara (Seruan dari Perjalanan), (1924)
  4. The Recunstruction of Relegious Thought in Islam, (Membangun Kembali Alam Pemikiran Islam) (1930)
  5. dll
Kita coba lihat bagaimana pandangan Muhammad Iqbal dalam salah satu Bukunya The Recunstruction of Relegious Thought in Islam, (1930) Membangun Kembali Alam Pemikiran Islam. Muhammad Iqbal mengupas secara gambalang dalam buku tersebut ; salah satu memikirannya secara universal  bahwa Tuhan memiliki 6 artibut (sifat) salah satu sifat adalah Kreatif hal ini didasarkan pada  Al-Qur’an surat al-Baqoroh ayat186 waidha saalaka ibadhi fainni koribbun uzhibu dakwadaiidha dhaani".......
 
dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad)  tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku…..

Respon Positif Mengabulkan adalah reaksi sifat kreatif Tuhan ;

Lebih lanjut Muhammad Iqbal menjelaskan bahwa hendaknya manusia “bersifat kreatif”  kreatif pada sifat manusia berarti  berusaha, berbuat, beraktifitas semaksimal mungkin dan disertai dengan doa kepadaNya dalam  kehidupan sehari hari untuk mencapai kebahagiaan, kesuksesan  dunia dan akhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar